BALI EXPRESS - Pura Penataran Sasih yang terletak di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar tidak terlepas dari ikon Nekara yang sarat akan mitologis. Berdasarkan catatan Sejarah, pura ini telah dibangun di jaman Bali Kuna ketika pusat kekuasaan (pemerintahan) berada di Pejeng-Bedulu.
Seperti diketahui jika periode Bali Kuna berlangsung dari abad 10 Masehi sampai abad 13 Masehi. Ini berarti Pura Penataran Sasih sudah dibangun di antara abad 10-13 M, atau setidaknya telah dibangun 800 tahun silam.
Usia 800 tahun adalah tergolong tua, dan cukup beralasan untuk memposisikan Desa Pejeng sebagai desa tua dan memiliki peranan penting dalam panggung sejarah dan politik di jaman Bali Kuna.
Tetapi, bila melihat tinggalan nekaranya yang berasal dari jaman Perunggu, merujuk kepada Desa Pejeng sebagai desa yang amat tua.
Sebagai buktinya, peninggalan terpenting berupa nekara perunggu terbesar di Asia Tenggara dibuat di Pejeng. Betapa pentingnya Desa Pejeng baik di jaman pra Hindu maupun di jaman Hindu, sehingga dipilih sebagai pusat aktivitas agama dan budaya.
Pura Penataran Sasih tidaklah berdiri sendiri, namun ada beberapa pura lainnya dan masih menjadi satu kesatuan, yaitu Pura Taman Sari, Pura Ratu Pasek, Pura Bale Agung dan ketiganya berada di bagian sebelah utara; dan Pura Ibu posisinya di bagian sebelah selatan; dan Pura Taman posisinya di sebelah timur atau di bagian belakang pura.
Setiap pura memiliki pintu masuk masing-masing, dengan dibatasi candi bentar dan dikelilingi tembok penyengker.
Untuk Pura Ibu, arah pintu jaba luarnya langsung ke jalan raya seperti halnya Pura Penataran Sasih, sedangkan tiga pura lainnya di bagian sebelah utara, jaba tengah dan jaba sisinya menjadi satu dengan Pura Penataran Sasih.
Baca Juga: Bakar Sampah Sembarangan di Karangasem, Pura Dadia Pasek Gelgel Terbakar
Jro Mangku Pura Penataran Sasih, Ngakan Made Semara Putra menjelaskan Pura Penatran Sasih adalah salah satu kahyangan jagat di Pulau Dewata yang diempon oleh krama Desa Adat Jro Kuta Pejeng, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar
“Pura Penataran Sasih ini diempon oleh empat Banjar Adat di Pejeng yaitu Banjar Puseh, Banjar Bulian, Banjar Intaran dan Banjar Pande. Jumlahnya kurang lebih 1000 Kepala Keluarga,” jelasnya.
Artikel Terkait
Doa sebelum dan sesudah Makan dalam Agama Hindu, Lengkap dengan Artinya
Mengapa Rambut Wanita Hindu Bali Tak Boleh Terurai Saat ke Pura: Kisah Mahabharata dan Kesucian Tempat Ibadah
Makna, Mantra dan Proses Menanam Ari-Ari Menurut Hindu Bali: Beda di Tanah dan Laut
Upacara Menanam Ari-Ari dalam Hindu Bali: Makna Catur Sanak dan Ritual Khusus
Mengungkap 10 Makna dan Signifikansi Mantra 'Om' dalam Spiritual Hindu Bali
Mengungkap Rahasia Upacara Bayi Baru Lahir bagi Umat Hindu di Bali: Lengkap dengan Banten dan Ritualnya
Ritual Kepus Udel di Bali: Pembersihan Jiwa dan Raga untuk Bayi Hindu dengan Tradisi Khas
Tafsir Makna Mimpi dalam Budaya Hindu Bali: Waspada dari Bunga Tidur hingga Pertanda Serius
Catat! Berikut Cara yang Tepat untuk Menjawab Om Swastyastu dalam Agama Hindu
Manfaat dan Langkah-Langkah Mengatasi Mimpi Buruk dengan Mantram Meme Bapa Empuang Tiang dalam Hindu Bali