PENDAKIAN GUNUNG PENANGGUNGAN 1653 MDPL VIA TAMIAJENG

sam_2704
photo by priskacr

Ingin mendaki Gunung Semeru? Seperti di Film 5CM ? Eits sebelum menaklukkan gunung tertinggi di pulau Jawa dengan 3.676 mdpl ini, ada baiknya kamu latihan dulu dengan mendaki Gunung Penanggungan yang disebut-sebut sebagai miniatur Semeru. Gunung yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur ini memiliki puncak yang tandus dan mirip dengan Gunung Semeru.

Gunung Penanggungan merupakan gunung berapi yang sedang “istirahat” yang ada di dua kabupaten, Pasuruan dan Mojokerto, Jawa Timur. Puncaknya disebut Pawitra yang berarti kabut, karena di puncaknya sering berkabut. Bentuk Gunung Penanggungan dari kejauhan tampak seperti Gunung Mahameru, tak heran Gunung ini disebut sebagai Serpihan Puncak Semeru. Gunung yang sarat akan sejarah ini adalah tempat yang cocok untuk ngadem bagi orang-orang kota yang sudah jenuh dengan rutinitas kota.

Ada beberapa jalur yang bisa dilalui untuk menuju Puncak Pawitra :

  1. Jalur Tamiajeng
  2. Jalur Jolotundo
  3. Jalur Tetek Belahan

Pada kesempatan kali ini, saya akan memberi review jalur pendakian via Tamiajeng atau yang lebih dikenal sebagai jalur utama pendakian Gunung Penanggungan. Dari arah Surabaya menuju desa Tamiajeng, Trawas memakan waktu kurang lebih selama 1,5-2 jam perjalanan dengan menggunakan motor.

Pos Perijinan Gunung Penanggungan terletak di desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kalau dari arah Surabaya, kamu nanti bisa melihat petunjuk jalan yang selanjutnya akan menuntunmu menuju pos perijinan.

20141207-021POS I/POS Perijinan

Setelah sampai di pos perijinan kamu akan membayar parkir (bagi yang membawa mobil/motor) sebesar Rp. 8.000 . Setelah itu untuk biaya pendakian setiap orang akan dikenai biaya Rp. 10.000 yang sudah termasuk asuransi, peta, kresek besar untuk sampah dan stiker* (*jika beruntung). Selain itu di pos perijinan juga banyak warung-warung kopi sederhana warga sekitar yang menyediakan makanan/minuman hangat dan juga perlengkapan-perlengkapan pendakian dengan harga yang sangat terjangkau. Oh iya, hampir lupa.

Perlu diketahui bahwa Gunung Penanggungan adalah Gunung TANPA sumber Mata AIR, jadi untuk para pendaki yang ingin naik diwajibkan membawa bekal air yang banyak, umumnya membawa botol minum besar 2botol/orang. Setelah itu pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng siap untuk dimulai

img00173-20150730-1313POS I – POS II (20 Menit)

Dari pos perijinan hingga pos II kita akan melalui trek makadam/jalan setapak dengan batu-batuan yang sudah tertata rapi. Hamparan perkebunan milik warga sekitar serta hangatnya sapa-menyapa dengan petani pemilik kebun juga turut memberi kesejukan tersendiri bagi para pendaki. Estimasi waktu dari pos I-pos II kurang lebih sekitar 15-25 menit.

Ketika sampai di pos II kamu akan melihat sebuah gubuk sederhana untuk istirahat sejenak atau meneguk segarnya air minum. Selain itu di pos II juga tersedia warung kopi sederhana dari warga sekitar yang buka 24 jam (khusus hari sabtu & minggu saja) selain itu warungnya hanya buka sampai sore hari pukul 16.00 WIB

20150730_121951
Leyeh-Leyeh di Pos 2

POS II – POS III (15 Menit)

Untuk jalur menuju pos III, kamu akan mulai memasuki kawasan hutan lindung Gunung Penanggungan. Trek yang awalnya tadi makadam/jalan setapak kini mulai menjadi tanah hutan coklat berhias daun-daun kering. Udara sejuk pun mulai bisa terasa, apalagi ditambah suara dari serangga-serangga hutan membuat hati dan pikiran menjadi nyaman dan tenteram.

Estimasi waktu dari pos II-pos III adalah kurang lebih memakan waktu sekitar 10-20 menit. Pos III akan ditandai dengan adanya gubuk kecil diatas gundukan tanah pada sebelah kiri jalur pendakian, cocok lah bagi kamu yang ingin rehat bentar atau yang masih ingin menikmati nyanyian serangga hutan ^_^

p_20151127_143400_1_p
Pos 3 bikin Ademmm. . .

POS III – POS IV (25 menit)

Setelah beristirahat sambil mendengarkan nyanyian serangga hutan, kamu akan melanjutkan kembali perjalanan menuju pos IV. Jalur menuju pos IV akan semakin menanjak. Trek yang dilalui adalah berupa gundukan tanah liat yang menyerupai anak buah tangga. Hati-hati bila kamu sedang melangkah, karena pada musim hujan jalur ini sangat licin, ditambah lagi ada tipet (sejenis lintah) yang bisa saja menggingit dan menyedot darahmu. Karena itu usahakan sedari awal untuk mengantitsipasi diri dengan mengenakan kaos kaki/celana training atau oleskan penolak serangga agar terhindar dari gigitan tipet.

Selain itu untuk menuju pos IV kamu akan menjumpai beberapa jalur yang menyabang, namun jangan khawatir karena jalur tersebut nantinya akan bertemu lagi dengan jalur utama (potong kompas). Saat sampai di pos IV kamu akan menjumpai gubuk bambu sederhana. Di pos IV kamu bisa istirahat atau sekedar bikin kopi hangat untuk membakar semangat. Estimasi waktu dari pos III-pos IV kurang lebih memakan waktu sekitar 20-30 menit.

Exif_JPEG_420
Pos IV Penanggungan

POS IV – Puncak Bayangan (30 menit)

Untuk menuju puncak bayangan, jalur yang kamu lalui akan berganti lagi. Kali ini kamu akan melewati jalur kawasan “hutan teduh” yaitu deretan pepohonan setinggi 3 meter dengan daun-daunnya lebat akan menemani sejenak perjalananmu . Segera setelah kamu melewati hutan, kamu akan dihadapkan pada tantangan bebatuan besar bekas letusan Gunung Penanggungan. Disini kamu harus ekstra berhati-hati karena rimbunnya pohon dan daun-daun kering yang basah menjadikan batu-batu besar yang akan kamu pijak menjadi licin.

Setelah melewati hutan teduh dan tingginya bebatuan besar, kamu akan sampai pada batas vegetasi terkahir yang menhadapkanmu dengan Puncak Bayangan yang ditandai dengan lapangan luas dan papan bertuliskan “Cemoro Kembar”. Disini kamu bisa mendirikan tenda, memasak dan aktivitas lainnya karena tempatnya yang luas serta pemandangan Gunung Welirang-Arjuno yang gagah disebrang, ditambah dengan indahnya deretan lampu rumah-rumah penduduk Pacet, Trawas, Mojokerto, Malang dst pada malam hari. Estimasi waktu dari pos IV-puncak bayangan kurang lebih memakan waktu sekitar 25-45 menit.

Exif_JPEG_420
Puncak Bayangan siang hari
img20160731020256
Puncak Bayangan malam hari

Puncak Bayangan – Puncak Sejati Penanggungan (1,5 jam)

Siapkan tangan, kuatkan kaki, dan atur stamina kamu, karena tantangan sebenarnya baru saja akan dimulai. Dengan kemiringan mencapai 650, trek menuju puncak akan cepat menghabiskan tenagamu. Saran saya sebelum menuju puncak, akan lebih baik jika kamu makan/nyemil terlebih dahulu dan apabila ingin melihat Sunrise ketika berada di puncak, kamu harus berangkat dari puncak pada jam 2 atau 3 dinihari . Jalur yang kamu lewati adalah jalan setapak curam dengan kerikil bekas aliran lahar letusan Gunung Penanggungan. Di kanan dan kiri jalur kamu akan menjumpai rumput pegunungan dimana saat musim hujan pemandangannya akan berubah menjadi padang hijau yang menyegarkan mata.

Disini kamu harus extra berhati-hati karena bila salah memperhitungkan pijakan, maka kamu akan berjalan One Step Forward, Two Steps Back yaitu naik satu langkah, turun dua langkah. Bukan hanya jalur curam yang akan kamu hadapi, melainkan ada bebatuan-bebatuan besar seperti jaman Megalitikum saat kamu akan segera sampai puncak. Intinya untuk mencapai puncak, kamu harus rela merangkak, sabar serta fokus untuk mengatur tenagamu. Estimasi waktu dari puncak bayangan – puncak Penanggungan kurang lebih memakan waktu sekitar 1,5-3 jam

 

PUNCAK PENANGGUNGAN

Setelah melewati sekian banyak rintangan dan hambatan sepanjang jalur, Selamat kamu telah sampai di Puncak Pawitra Gunung Penanggungan. Dengan ketinggian mencapai 1653 Meter diatas permukaan laut (Mdpl) kamu bisa menikmati view Gunung Welirang-Arjuno, Mahameru, Malang, Pasuruan-Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto sampai Surabaya bila cuaca sedang cerah. Untuk kesan-kesan yang lain, saya pribadi hanya bisa bersyukur dan bersyukur bisa menikmati alam pemberian Tuhan serta membuat saya merasa kecil diantara ciptaanNya yang lain. Selain itu terserah kamu yang menilai . . .

Exif_JPEG_420
Saat Kabut :v
dsc01056
Saat Cerah 😀

 

 

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Perjalanan Turun (Puncak – Pos Registrasi)

Ingatlah tujuan utama dari suatu pendakian adalah bukan untuk mencapai/menaklukan puncak Gunung, melainkan untuk pulang kembali kerumah dengan selamat. Untuk itu maka berhati-hatilah jika akan menuruni Gunung. Kondisi fisik yang letih, beban tas carier yang berat serta masih terbawa suasana heppy ketika berada dipuncak menyebabkan banyak pendaki mengalami kecelakaan/cidera .

Untuk itu saran saya sebelum anda perjalanan turun Gunung, alangkah lebih baik bila anda makan & minum dengan cukup terlebih dahulu dan memastikan bahwa tubuh kamu sudah siap untuk perjalanan turun Gunung. Estimasi waktu turun dari puncak-pos registrasi kurang lebih memakan waktu sekitar 2-3 jam.

 

 

Estimasi biaya :

  • Sepeda motoran Surabaya – Trawas (PP) = Rp. 40.000/motor (Pertalite)*
  • Tiket parkir pendakian = Rp. 10.000/motor
  • Tiket masuk pendakian = Rp. 10.000/orang

*estimasi biaya tiap traveler berbeda-beda

Dan untuk yang kesekian kalinya saya mohon dengan sangat . . .

TOLONG BAWALAH SAMPAHMU TURUN !!!

karena

GUNUNG BUKAN TEMPAT SAMPAH !!!

Sekian review dari saya seputar Jalur Pendakian Puncak Pawitra Gunung Penanggungan 1653 Mdpl. Bila ada kritik atau saran atau info-info yang lainnya, bisa menghubungi saya via :

  1. E-mail : nizarrelicanth@gmail.com
  2. FB : Nizar Ramadhan
  3. Nomor : 081249660765

Harap sertakan nama dan asal kota ya bila ingin mengkritik / memberikan saran & jangan lupa klik “Follow/G+” untuk mengetahui postingan dan info-info travelling selanjutnya.

Selamat Mendaki dan Salam Lestari ^_^

Tinggalkan komentar