9 Tips Aman Mendaki Gunung Penanggungan di Mojokerto

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

9 Tips Aman Mendaki Gunung Penanggungan di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikTravel
Selasa, 06 Agu 2019 09:25 WIB
Gunung Penanggungan (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Gunung Penanggungan di Mojokerto jadi favorit pendaki pemula untuk liburan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Inilah tips aman untuk mendakinya

Karena berketinggian 1.653 mdpl, banyak pendaki yang meremehkan. Akibatnya kecelakaan dan serangan hipotermia pun mengancam. Dihimpun detikcom, Selasa (6/8/2019) ini tips agar aman dan nyaman saat mendaki Gunung Penanggungan saat liburan 17 Agustusan:

1. Pakai jalur Tamiajeng

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Mojokerto paling banyak dilalui para pendaki ke Gunung Penanggungan. Selain tidak terlalu terjal, jalur ini juga paling dekat dengan Puncak Penanggungan atau Pawitra di ketinggian 1.653 mdpl. Rute pendakian ini dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Lestari.

2. Persiapan naik gunung yang serius, jangan meremehkan

Sekretaris LMDH Sumber Lestari Khoirul Anam mengatakan, tak sedikit pecinta alam yang meremehkan Gunung Penanggungan lantaran tidak terlalu tinggi jika dibandingkan gunung lainnya di Jatim. Sehingga para pendaki kurang persiapan saat melakukan pendakian.

"Paling sering pendaki mengalami hipotermia. Rata-rata mereka meremehkan karena dianggap gunung kecil sehingga kurang persiapan, seperti tidak membawa tenda, jaket, sleeping bag dan matras," kata Anam kepada detikcom beberapa waktu lalu.

3. Jangan turun gunung sambil berlari

Selain itu, lanjut Anam, kecelakaan kerap dialami pendaki saat turun dari Puncak Pawitra menuju ke Puncak Bayangan sekitar 1.200 mdpl. Lagi-lagi karena pendaki meremehkan medan di gunung ini. Sehingga mereka memilih turun sambil berlari.

"Dari top (Puncak Penanggungan) ke Puncak Bayangan kecuramannya sekitar 60-80 derajat. Saran kami jangan lari, kalau terpeleset bisa 10 meter jatuhnya. Paling sering pendaki mengalami cedera engkel karena terjatuh," ungkapnya.

4. Perhatikan kondisi fisik dan istirahat

Oleh sebab itu, kata Anam, para pecinta alam diminta mempersiapkan diri dan membawa peralatan lengkap sebelum naik ke puncak Penanggungan. Khususnya bagi pemula wajib melakukan pemanasan dengan joging dan istirahat cukup sebelum pendakian.

Gunung Penanggungan (Enggran Eko Budianto/detikcom)Gunung Penanggungan (Enggran Eko Budianto/detikcom)
5. Perlengkapan kemping harus lengkap

Para pendaki juga wajib membawa tenda, jaket, sleeping bag, sepatu, matras dan perbekalan yang cukup. Berbagai peralatan tersebut sangat membantu saat pendaki mengalami hipotermia. Terlebih lagi pada musim kemarau seperti saat ini, suhu di Gunung Penanggungan lebih dingin.

"Paling sering pendaki hanya pakai sandal dan tidak membawa tenda. Kalau tidak bawa tenda, terpaksa baru kami bolehkan naik jam 12 malam. Karena sampai puncak sekitar jam 5 pagi saat matahari terbit. Sehingga mereka tidak terlalu kedinginan," terangnya.

6. Bawa air minimal 3 liter/orang

Tidak ada air di atas Gunung Penanggungan. Oleh karena itu setiap pendaki wajib membawa bekal air.

"Di atas (Gunung Penangungan) tidak ada mata air. Sehingga setiap pendaki wajib membawa bekal air minum paling sedikit 3 liter per orang," kata Khoirul.

7. Wajib registrasi

Registrasi juga sangat penting dilakukan para pendaki sebelum naik ke Penanggungan. Proses ini untuk memudahkan tim SAR melakukan pencarian saat terjadi kondisi darutat. Setiap pendaki wajib menuliskan identitas, alamat lengkap, nomor ponsel dan jam keberangkatan di buku register yang disediakan di Pos 1 Desa Tamiajeng.

Saat registrasi, setiap kelompok pendaki akan diberi peta jalur pendakian, brosur berisi imbauan keselamatan dan kantong plastik untuk membawa sampah. Para pendaki juga akan mendapatkan pengarahan singkat dan pengecekan peralatan dari petugas LMDH Sumber Lestari.

8. Jangan panik dalam situasi darurat

Saat terjadi kondisi darurat, para pendaki diminta tidak panik. Menurut Anam, pendaki bisa menghubungi nomor ponsel atau saluran HT petugas SAR. Petugas pantau dari LMDH Sumber Lestari dan SAR Penanggungan siaga 24 jam di 4 pos pendakian dan Puncak Bayangan.

"Kami juga rutin patroli. Kalau kondisi darurat masih bisa telepon atau SMS ke nomor kami karena sinyal ponsel masih ada sampai puncak. Tidak terlalu banyak blank spot," tandasnya.

9. Siap-siap ramai saat libur 17 Agustusan

Gunung Penanggungan menjadi tempat favorit para pecinta alam di Jatim untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI. Lebih dari 3 ribu pendaki naik ke gunung ini untuk menggelar upacara detik-detik proklamasi dan membentangkan bendera raksasa.

Penanggungan juga menjadi gunung suci bagi umat Hindu dan Budha. Terdapat ratusan situs purbakala di tubuh gunung ini. Situs-situs tersebut antara lain berupa candi, punden berundak, gapura dan goa yang dibangun sebelum era Majapahit abad 10 masehi sampai Majapahit akhir pada abad 15 masehi.

Sehingga Gunung Penanggungan ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya Peringkat Provinsi sejak Januari 2015. Kamu yang akan mendaki ke sana persiapkan segala sesuatunya secara matang ya!

Simak Video "Gunung Penanggungan Membara, Kobaran Api Terlihat hingga Sidoarjo"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/fay)