5 Jalur Pendakian Gunung Penanggungan, Ngoro Paling Pendek Tapi Terjal

5 Jalur Pendakian Gunung Penanggungan, Ngoro Paling Pendek Tapi Terjal

Tari Pagusa - detikJatim
Jumat, 03 Nov 2023 13:00 WIB
gunung
Pemandangan dari puncak Gunung Penanggungan/Foto: Basri Bachtiar/d'Traveler
Mojokerto -

Gunung Penanggungan adalah gunung berapi kerucut di Jawa Timur. Gunung yang memiliki nama kuno Gunung Prawita ini menjadi salah satu gunung yang paling sering dijadikan jujukan pendakian. Ada lima jalur pendakian di Gunung Penanggungan.

Berlokasi di sisi barat Kabupaten Mojokerto dan di sisi timur Kabupaten Pasuruan, Gunung Penanggungan sejajar dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Puncak gunung ini kerap diselimuti kabut putih walaupun tidak termasuk dalam kategori gunung tinggi.

Gunung Penanggungan memiliki banyak situs purbakala yang dibangun saat penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Situs-situs purbakala tersebut tersebar mulai dari kaki hingga mendekati puncak gunung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Melansir Respiratory Kemdikbud, gunung ini terkenal sebagai tujuan pendakian, ziarah, serta sejarah. Diperkirakan ada lebih dari 130 situs bersejarah yang dianggap suci di beberapa titik di lereng Gunung Penanggungan.

Situs ini berupa candi-candi kecil maupun batu prasasti. Uniknya, situs-situs ini ditemukan saat terjadi kebakaran hutan, tanah longsor, hingga hujan deras. Pengelola pun bekerja sama dengan pemerintah mengumpulkan data-data lengkap situs peninggalan bersejarah tersebut.

ADVERTISEMENT

Jalur Pendakian Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan dengan ketinggian 1.653 meter di atas permukaan laut memiliki lima jalur pendakian. Kelima jalur tersebut berada di Mojokerto dan Pasuruan. Berikut daftar jalur pendakian di Gunung Penanggungan.

1. Jalur Wonosunyo

Melansir situs Stekom, jalur Wonosuyo terletak di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Jalur ini dimulai dari sisi timur laut Gunung Penanggungan. Salah satu tanda para pendaki berada di jalur ini adalah Petirtaan Belahan, situs candi bernama Sumber Tetek.

2. Jalur Jolotundo

Jalur ini merupakan jalur paling bersejarah yang bisa dilewati pendaki. Jalur Jolotundo dimulai di sisi barat Gunung Penanggungan. Awal jalur ditempuh dari Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Jalur Jolotundo sangat terkenal karena melewati banyak situs bersejarah. Jalur ini melewati delapan situs candi bersejarah, sehingga banyak dilewati pendaki maupun wisatawan.

3. Jalur Kedungudi

Jalur ini berada di Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Jalur Kedungudi akan bertemu dengan jalur Jolotundo di situs Candi Sinta dan Candi Naga II.

4. Jalur Tamiajeng

Jalur Tamiajeng adalah jalur pendakian paling populer. Pasalnya, jalur ini memiliki jarak yang pendek untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan. Rute ini juga dilengkapi sebanyak empat pos perhentian sebelum sampai puncak.

5. Jalur Ngoro

Jalur Telogo Ngoro berada di Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Jalur ini lebih diminati para pendaki profesional, tapi kurang bersahabat bagi pemula dan wisatawan karena medannya cukup terjal.

Dibandingkan dengan jalur Tamiajeng, jalur Ngoro memiliki jarak yang lebih pendek dan paling pendek dari kelima rute. Namun, untuk melewati jalur ini dibutuhkan usaha ekstra.

Kelima jalur pendakian Gunung Penanggungan memiliki pos awal. Di sini para wisatawan akan membayar tiket masuk Rp 15.000 dan biaya parkir kendaraan Rp 10.000.

Kebakaran Gunung Penanggungan

Kebakaran hebat di lereng Gunung Penanggungan terjadi sejak Kamis (2/11/2023) sekitar pukul 14.20 WIB. Kebakaran mencakup sisi barat dan utara Penanggungan.

Hari ini, kebakaran tersebut hampir bisa dipadamkan sepenuhnya. Pagi tadi titik api tersisa di Bukit Gajah Mungkur dan puncak bayangan sekitar 1.200 mdpl.

Kebakaran tersebut memaksa semua jalur pendakian ke puncak Gunung Penanggungan di wilayah Kabupaten Mojokerto ditutup sementara. Yaitu jalur Tamiajeng dan Kedungudi di Kecamatan Trawas dan jalur Kunjorowesi di Kecamatan Ngoro.

Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Gunung Penanggungan Membara, Kobaran Api Terlihat hingga Sidoarjo"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/sun)