WHDI Kota Denpasar Dharma Yatra ke Pura Ponjok Batu, Berikut Ini Keunikan Pura yang Terletak di Buleleng Itu

POSBALI - Jajaran pengurus Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar melakukan dharma yatra ke Pura Ponjok Batu di wilayah Tejakula, Kabupaten Buleleng pada Kamis (8/2/2024).

Ketua WHDI Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara, mengatakan, dharma yatra tersebut digelar dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) WHDI Kota Denpasar yang jatuh pada 12 Februari 2024.

Baca Juga: Sambut Imlek 2575, TCI Unud Gelar Spring Festival, Kolaborasi Bali dan Tiongkok

Rangkaian dharma yatra ke Pura Ponjok Batu merupakan salah satu program kerja WHDI Kota Denpasar di tahun 2024. Setelah sebelumnya telah dilaksanakan dharma yatra di Pura Tegeh Kahuripan (Pura Puncak Penulisan), Kintamani, Bangli.

Pemilihan Pura Ponjok Batu sebagai tujuan kali ini didasarkan karena lokasi ini memiliki keunikan tersendiri. Yakni terdapat 5 sumber mata air di sepanjang pesisir pantai yang sering digunakan sebagai tempat melukat (penyucian diri) dan nunas tamba (meminta obat dan rejeki).

Baca Juga: Ayo Siap-Siap ke TPS

“Kegiatan dharma yatra kali ini selain laksanakan sebagai wujud srada dan bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan salah satu implementasi program kerja WHDI di bidang agama dan bidang kebudayaan di tahun 2024 ini," ujar Sagung Antari Jaya Negara.

Sementara itu, Sekretaris WHDI Kota Denpasar, Luh Made Kusuma Dewi, menuturkan kegiatan ini rutin dilakukan tiap tahunnya dengan melaksanakan bakti penganyar baik pura yang berlokasi di Bali maupun di luar Bali.

"Selain itu, kegiatan ini juga untuk meningkatkan solidaritas dan kekompakan antar anggota WHDI Kota Denpasar dalam menjalankan program kerja di tahun 2024 ini," imbuhnya.

Baca Juga: Siswi Muslim Ikuti Lomba Nyurat Aksara Bali

Keunikan Pura Ponjok Batu

Pura Ponjok Batu merupakan Pura Dang Kahyangan atau Penyungsungan Jagat. Pura ini terletak di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Dikutip dari isbud.bulelengkab.go.id, Pura Ponjok Batu memiliki nilai sejarah yang tinggi. Berkaitan dengan peristiwa datangnya Pendeta Siwa Sidanta Danghyang Nirartha pada abad ke-15 Masehi.

Baca Juga: Tanpa Efek Samping, Tiga Solusi Treatment Populer Mendapatkan Tubuh Ramping dan Ideal